Seperti biasa, episode Love, Death, & Robots kali ini menyisakan beberapa pertanyaan dalam benak banyak orang. Jika kamu salah satu dari orang tersebut, biarkan saya membantu menjelaskan ending episode 2 ICE tersebut.
Sinopsis Episode 2 Season 2 Love, Death, and Robots:
Di masa depan, manusia dimodifikasi dengan perangkat tambahan untuk menambah kekuatan dan daya tahan. Konflik antara yang dimodifikasi dan yang original membuat hubungan dua orang bersaudara yang baru pindah ke planet es terpencil menjadi retak, di mana mereka mengambil bagian dalam perlombaan berbahaya dengan warga lokal.
Penjelasan Ending Episode 2 ICE di Series Love, Death, and Robots Season 2
Ada banyak orang yang yang mengemukakan teori pendapatnya tentang ending episode berjudul ICE dari series LDR ini. Dari sekian banyak pendapat yang saya baca di internet, hanya satu teori yang menurut saya paling sesuai sebagai ending dari episode 2 season 2 ini. Berikut penjelasan endingnya berdasarkan teori tersebut!
WARNING, mengandung spoiler!
WARNING, mengandung spoiler!
WARNING, mengandung spoiler!
Meskipun tidak dimodifikasi, Sedge mampu menyelesaikan perlombaan tersebut juga menyelamatkan adiknya yang terluka. Adik kakak dan gengnya si Logan takjub melihat keindahan Frost Whales yang ingin memakan mereka.
Saat membahu Fletcher melewati gerbang kota, topi si Sedge diambil oleh salah seorang gengnya si Logan, yang mana langsung diambil lagi oleh si Fletcher meskipun kakinya terluka. Saat topi si Sedge dilemparkan, si Fletcher melompat untuk menangkapnya dan mendarat menggunakan kakinya yang terluka. Sedge langsung menyadari bahwa adiknya hanya pura-pura terluka dari awal.
Terlihat dari ekspresinya, ia nampak sakit hati dan marah dalam waktu yang sama. Namun setelah itu dia mengerti kenapa adiknya berbohong. Kini dia berbaikan dengan adiknya dan bisa bergaul dengan gengnya si Logan meskipun dirinya hanya manusia biasa.
Kenapa Fletcher berpura-pura terluka?
Jika Fletcher tidak terluka, dia bisa berlari sendiri juga membantu kakaknya untuk melarikan diri. Namun ia mengambil risiko besar untuk mempertaruhkan nyawa dirinya, dan bisa dibilang nyawa kakaknya juga dia pertaruhkan. Alasannya sederhana, dia ingin agar kakaknya terlihat keren di depan si Logan dan gengnya.
Kemungkinan dari awal si Logan dan gengnya berpikir si Sedge tidak akan mampu melarikan diri dari si Frost Whales. Oleh karena itulah adiknya, si Fletcher terus memerhatikan kakaknya itu.
Baca juga:
- Rekomendasi Episode Terbaik di Series Love, Death, and Robots!
- Cara Termudah Download Subtitle di Subscene, Tanpa VPN!
- Link Baca The Main Heroines are Trying to Kill Me: Novel Fantasi Game yang Seru!
Namun siapa sangka, si Sedge tidak hanya mampu melarikan diri dari kejaran Frost Whales, ia juga mampu membahu adiknya saat berlari meskipun dia tidak mempunyai kekuatan maupun ketahanan lebih layaknya manusia yang dimodifikasi seperti adiknya dan gengnya si Logan. Hal ini membuat gengnya si Logan merasa hormat akan perbuatan si Sedge yang heroik itu.
Risiko yang diambil Fletcher terbayarkan sebagaimana Logan dan gengnya mulai terbuka dengan si Sedge meskipun dia hanya manusia biasa.
Haruskah Sedge pergi saat itu?
Saat dia menyadari bahwa adiknya tidak terluka, si Sedge merasa terhianati. Tetapi tidak mempunyai teman layaknya orang buangan, seperti yang dikatakan ayahnya di menit-menit awal, terus bergema di telinganya. Hal ini membuat dia memilih untuk mengikuti adiknya dan bergabung dengan gengnya si Logan daripada sendirian.
Selain itu, awalnya si Sedge mempunyai pikiran negatif yaitu merasa terhianati. Namun setelah adiknya mengajaknya, nampak bahwa si Sedge berpikir positif tentang mengapa adiknya berpura-pura terluka. Dengan begitu, akhirnya si Sedge dapat berbaur di tempat barunya tersebut.
Itulah pendapat yang menurut saya paling logis tentang ending episode 2 ICE di series LDR tersebut. Jika berbeda, tuliskan pendapatmu di komentar!
Adiknya sembrono
Adiknya kang ngelem