Cara Backup dan Restore WordPress Secara Manual via cPanel Terbaru 2024

Pada artikel ini kamu akan menemukan tutorial mengenai cara backup dan restore WordPress secara manual via cPanel. Ikuti langkah-langkahnya di bawah! Cara Backup dan Restore

Min Fx

Cara Backup dan Restore Wordpress Secara Manual via cPanel Terbaru

Pada artikel ini kamu akan menemukan tutorial mengenai cara backup dan restore WordPress secara manual via cPanel. Ikuti langkah-langkahnya di bawah!

Cara Backup dan Restore WordPress

Melakukan backup bagi seorang Blogger atau pemilik website merupakan hal yang wajib menjadi rutinitas, mau itu harian, mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan. Alasannya sederhana, dengan melakukan backup maka bilamana sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan, kamu dapat melakukan restore agar blog kamu dapat pulih sepenuhnya.

Apalagi untuk pengguna WordPress, karena tidak melakukan backup bisa menjadi hal yang sangat fatal. WordPress sendiri rentan akan masalah, seperti terkena hack, deface, bruteforce, dan sebagainya. Selain itu, meski kamu yakin keamanan WordPress kamu sangat tinggi, bisa jadi masalah muncul dari pihak ketiga seperti pihak hosting dan sebagainya. Oleh karena itu harus ada langkah pencegahan yakni dengan melakukan backup.

Backup dan restore WordPress bisa kamu lakukan dengan bantuan suatu plugin maupun secara manual melalui cPanel. Saya sendiri sering melakukan backup dan restore WordPress secara manual, mengingat caranya yang cukup mudah dan cepat, juga pastinya gratis. Meski begitu, ada juga plugin backup dan restore yang gratis dan powerful seperti UpdraftPlus Backup. Namun plugin seperti ini memakan banyak bandwidth server dan kinerja cpu saat melakukan restore, sehingga proses restore bisa menjadi lama atau bahkan gagal di tengah jalan jika resource server hosting kamu tidak mencukupi.

Langsung saja, berikut merupakan tutorial mengenai cara backup dan restore WordPress secara manual via cPanel!

Sebelum melakukan backup dan restore, silakan unduh software FileZilla Client terlebih dahulu. FileZilla ini merupakan software FTP (File Transfer Protocol) yang memungkinkan kamu dapat melakukan transfer file antara komputer (localhost) dan server hosting dengan cara drag & drop. Software ini tersedia untuk berbagai platform dan bisa digunakan secara gratis sepenuhnya.

Unduh FileZilla

*Mohon diingat bahwa cara backup dan restore ini berlaku ini WordPress yang dihosting sendiri (wordpress.org, bukan wordpress.com).

I. Cara Backup WordPress via cPanel

Terdapat 5 hal yang harus kamu backup di cPanel, yaitu:

  1. Folder wp-content (dan isinya).
  2. File .htaccess.
  3. File wp-config.php.
  4. File ads.txt.
  5. Database WordPress.

Dengan kelima file di atas, kamu dapat memulihkan (restore) situs WordPress milikmu meskipun sudah hilang sepenuhnya. Lebih lengkapnya silakan ikuti langkah-langkah berikut ini.

A. Cara Backup File-file WordPress

1. Masuk ke cPanel > File Manager.
cPanel dapat kamu buka melalui website hosting kamu, termasuk informasi seputar login (username dan password cPanel) bisa kamu dapatkan dari tempat kamu menyewa server hosting.

2. Klik Setting (di bagian sudut kanan header), lalu centang Show Hidden Files (dotfiles).

Cara Backup dan Restore WordPress Secara Manual via cPanel Terbaru

Pada File Manager ini kamu harus membackup 3 file dan 1 folder, yaitu:

  • File .htaccess.
    Lokasi: \public_html\.htaccess.
  • File ads.txt (jika ada).
    Lokasi: \public_html\ads.txt.
  • File wp-config.php.
    Lokasi: \public_html\.htaccess.
  • Folder wp-content.
    Lokasi: \public_html\wp-content.

File-file di atas semuanya ada di folder \public_html\ pada File Manager di cPanel. Silakan kompres folder wp-content dan 3 file tersebut, berikut caranya:

1. Tandai file .htaccess, ads.txt, dan wp-config.php.
Ketiga file tersebut berukuran kecil sehingga kita bisa langsung mengkompresnya. Kamu dapat menandai ketiganya dengan cara menekan tombol [Ctrl+Klik].

2. Klik kanan lalu klik Compress.

3. Pada bagian Compression Type pilih Zip Archive, dan pada bagian penamaan silakan ubah .htaccess.zip menjadi backup1.zip.

Cara Backup dan Restore WordPress Secara Manual via cPanel Terbaru

4. Klik Compress Files.
Proses kompresi akan berlangsung, tunggu hingga selesai.

5. Kompres folder wp-content.
Klik kanan pada folder wp-content, lalu klik Compress. Pilih ekstensi .zip lalu ubah namanya menjadi backup2.zip.

6. Unduh file hasil kompresi tersebut.
File hasil kompresi berekstensi.zip, yaitu backup1.zip dan backup2.zip akan ada di folder\public_html\. Klik kanan pada file tersebut lalu klik Download untuk langsung mengunduh.

UNTUK MENGUNDUH FILE HASIL KOMPRESI YANG BERUKURAN BESAR, GUNAKAN FILEZILLA!

Mengunduh langsung dari browser tidak saya sarankan, karena tergantung jaringan dan resource hosting yang kamu gunakan, bisa jadi kecepatan mengunduhnya menjadi lambat. Apalagi jika file hasil kompresi tersebut berukuran besar, hingga bergiga-giga. Untuk itu saya sarankan untuk memakai FileZilla untuk mengunduh file hasil kompresi dari cPanel tersebut ke komputer kamu.

Tutorial menggunakan FileZilla untuk backup & restore WordPress.


FAQ & ILMU TAMBAHAN

  1. Folder wp-content berisi apa?
    Folder wp-content berisi file-file yang ada di WordPress kamu, seperti gambar dan video. Ukuran (size) folder tersebut mengacu pada banyaknya dokumen yang tersimpan di situsmu. Untuk menghemat penyimpanan, saya sarankan untuk mulai memakai gambar berekstensi .webp karena selain ringan dan hemat ukuran, ekstensi ini memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda dengan aslinya.
  2. Kenapa file-file di atas harus di kompres?
    File-file backup harus dikompres agar memudahkan proses backup dan restore. Selain itu jika file-file backup tidak di kompres, ada kemungkinan file-file tersebut berubah otomatis ketika disimpan ke komputer kamu (localhost). Sebagai contoh, file .htaccess jika disimpan di localhost, namanya akan berubah menjadi htaccess. Titik pada nama file tersebut hilang karena di localhost tidak diperbolehkan penamaan file yang awalnya memakai titik.
  3. Kenapa harus ada 2 file kompres padahal 3 file dan 1 folder di atas dapat di kompres menjadi satu file?
    Tentu saja file .htaccess, ads.txt, dan wp-config.php, serta folder wp-content dapat di kompres menjadi satu file. Namun karena umumnya folder wp-content berukuran sangat besar, sehingga proses kompresi menjadi sangat lama dan bahkan stuck di proses loading, saya menyarankan agar kompresi folder wp-content tidak disatukan dengan file lain.
  4. Kenapa proses kompres sangat lama?
    Jika proses kompresi stuck di proses loading atau bahkan gagal, kemungkinan file yang kamu kompres mempunyai ukuran yang besar sehingga server hosting kamu tidak sanggup menanganinya. Jika kamu mengalami hal ini, kamu dapat mengatasinya dengan cara membagi (split) folder yang ingin kamu kompres (file tidak bisa di split di cPanel).
    Contohnya yaitu, di dalam folder wp-content biasanya ada folder-folder lagi. Anggap saja ada 8 folder di folder wp-content. SIlakan kompres per 4 folder, sehingga ada 2 file kompres di dalam folder wp-content. Jika nanti kamu ingin me-restore nya, masukkan kedua file hasil kompres tersebut ke dalam folder wp-content lagi.

B. Cara Backup Database WordPress

1. Masuk ke cPanel.

2. Pada menu Files, klik Backup Wizard.
Ada 3 langkah dalam menu Backup Wizard, yaitu:

  1. Backup / Restore.
    Langkah ini mencakup pilihanmu ingin melakukan backup atau restore.
  2. Full or Partial Backup / Select Restore Type.
    – Jika memilih backup, kamu harus memilih ingin melakukan backup sepenuhnya (full backup) atau sebagian saja (partial backup).
    – Jika memilih restore sebelumnya, kamu harus memilih tipe restore yang ingin dilakukan.
  3. Download / Restore.
    – Jika backup, maka kamu akan mengunduh file backup-nya pada langkah ini.
    – Jika restore, maka kamu akan mengunggah file backup-nya pada langkah ini untuk melakukan restore.

3. Karena kita akan mem-backup database, maka klik Backup > MySQL Databases > Klik database wordpress kamu untuk mengunduh file database.
Jika website WordPress di server hosting kamu cuma satu, maka hanya akan ada satu database MySQL saja. Unduh file database tersebut lalu simpan di komputer kamu (localhost). File database ini umumnya berukuran kecil, di bawah 10 MB.

Cara Backup dan Restore WordPress Secara Manual via cPanel Terbaru

C. Menyimpan File Backup di Tempat yang Aman

Setelah mengikuti langkah-langkah di atas, maka kita akan mempunyai 3 file yaitu:

1. Backup1.zip
Berisi file .htaccess, ads.txt, dan wp-config.php.

2. Backup2.zip
Berisi folder wp-content.

3. database_kamu.sql.gz
Merupakan file backup dari database WordPress kamu.

Simpan baik-baik ketiga file ini agar suatu waktu kamu dapat melakukan restore. Saya sendiri menyimpan ketiga file tersebut dalam folder Documents > Backup.

Cara Backup dan Restore WordPress Secara Manual via cPanel Terbaru

Meski begitu, saya sarankan untuk menyimpan ketiga file tersebut tidak hanya di satu tempat. Kamu dapat menyimpan file-file backup ini di komputer dan di cloud storage seperti google drive, sehingga jika salah satu tempat penyimpanan tidak bisa diakses, kamu masih bisa mengaksesnya di tempat penyimpanan yang lain.

II. Cara Restore WordPress via cPanel

Sebelum memulai proses pemulihan atau restore, pastikan ketiga file sebelumnya ada dan tidak corrupt (bisa diakses). Proses restorasi WordPress bisa dibilang mudah dan cepat, namun tetap kamu harus berhati-hati saat melakukannya. Mengingat satu kesalahan-pun dapat berakibat fatal, terutama jika file backup WordPress-mu menghilang. Yah, selama file backup aman, maka kamu dapat melakukan restorasi kapanpun itu.

Proses restorasi ini terdiri dari penginstalan WordPress baru, pengunggahan file backup1.zip dan backup2.zip, pengimporan database WordPress sebelumnya, dan terakhir pengeditan file wp-config.php untuk menyinkronkan database dengan konten WordPress baru. Lebih jelasnya ikuti langkah-langkah di bawah!

A. Penginstalan WordPress Baru

Kamu dapat menginstal WordPress melalui Softaculous yang ada di cPanel. Instal WordPress seperti biasa. Khusus untuk nama database, tidak perlu disamakan dengan nama database pada WordPress sebelumnya.

Cara Backup dan Restore WordPress Secara Manual via cPanel Terbaru

PERHATIAN!
Meski kita menginstal WordPress baru, namun data loginnya akan tetap sama seperti WordPress sebelumnya setelah proses restorasi selesai.

B. Pengunggahan File Backup

Setelah WordPress baru terinstal, silakan buka cPanel > File Manager. Unggah file backup1.zip dan backup2.zip ke folder public_html. Pada proses pengunggahan ini, saya sarankan untuk memakai FileZilla. Baca: Cara Menggunakan FileZilla untuk Restore WordPress via cPanel.

Setelah kedua file backup tersebut terunggah, kamu harus mengekstraknya. Ikuti langkah-langkah di bawah:

1. Silakan hapus file .htaccess, ads.txt (jika ada), dan wp-config.php (penting! Baca catatan di bawah) serta folder wp-content terlebih dahulu.

Catatan: File wp-config.php ini memiliki info database wordpress yang sangat penting. Sebelum dihapus, silakan edit lalu salin semua isinya dan simpan di notepad, atau simpelnya kamu bisa mengunduh file wp-config.php tersebut lalu simpan agar nanti bisa dibuka.

Nantinya file wp-config.php tersebut akan kita sebut sebagai file wp-config.php wordpress baru.

Cara Backup dan Restore WordPress Secara Manual via cPanel Terbaru

2. Ekstrak kedua file backup tersebut dengan cara klik kanan lalu klik Extract > Extract Files.

Cara Backup dan Restore WordPress Secara Manual via cPanel Terbaru

Setelah file backup1.zip dan backup2.zip tersebut diekstrak, folder wp-content dan file .htaccess serta file wp-config.php akan kembali ada.

C. Pengimporan Database

1. Buka cPanel, pada bagian Databases klik phpMyAdmin.

2. Di bagian kiri, klik database WordPress kamu.
Contoh: ezfl7319_wp493.

3. Klik Import.

4. Klik Choose File lalu pilih file backup database yang kamu unduh sebelumnya.

5. Scroll ke bawah, klik Go.

Cara Backup dan Restore WordPress Secara Manual via cPanel Terbaru

Setelah ini tunggu 2 sampai 5 menit. Setelah itu, silakan buka alamat websitemu. Jika websitemu berjalan dengan lancar, artinya proses restore telah berhasil dilakukan. Namun jika muncul kalimat Database Error ketika website dibuka, silakan edit file wp-config.php.

D. Cara Mengatasi Database Error Setelah Restore WordPress

Pengeditan File wp-config.php

Setelah proses restore selesai, yakni mengunggah file backup (wp-content, .htaccess, dan wp-config.php) dan pengimporan database berhasil, ada kemungkinan websitemu tidak langsung berjalan. Ketika website dibuka, kemungkinan besar muncul seperti di gambar ini:

Cara%20Backup%20dan%20Restore%20Wordpress%20Secara%20Manual%20via%20cPanel%20Terbaru%202024%20by%20@aezife

Error establishing a database connection

Hal ini terjadi karena kita melakukan penginstalan wordpress baru sebelum melakukan restore, yang secara otomatis terbuat pula database yang baru. Sesuai tulisan tersebut, kita perlu menyesuaikan database wordpress baru dengan database wordpress yang lama. Menyesuaikan database tersebut cukup mudah, hanya perlu mengganti nama dan beberapa informasi lainnya di file wp-config.php.

Sebagai informasi lebih lanjut, pada file wp-config.php tercantum nama database yang sebelumnya yakni database wordpress yang di backup. WordPress yang baru saja kita instal memiliki database baru, namun isinya sudah kita impor dari database sebelumnya (langkah pengimporan database). Oleh karena itu, kita perlu menyesuaikan beberapa info database pada file wp-config.php yang baru

1. Di File Manager cPanel, buka folder public_html.

2. Klik kanan file wp-config.php lalu klik Edit > Edit.

Cara Backup dan Restore WordPress Secara Manual via cPanel Terbaru

3. Cari tulisan yang mirip seperti berikut:

// ** MySQL settings - You can get this info from your web host ** //
/** The name of the database for WordPress */
define( 'DB_NAME', 'ezfl8412_wp500' );
/** MySQL database username */
define( 'DB_USER', 'ezfl8412_wp500' );
/** MySQL database password */
define( 'DB_PASSWORD', 'Xz8Au77=.w' );
/** MySQL hostname */
define( 'DB_HOST', 'localhost' );
/** Database Charset to use in creating database tables. */
define( 'DB_CHARSET', 'utf8mb4' );
/** The Database Collate type. Don't change this if in doubt. */
define( 'DB_COLLATE', '' );

Tulisan di atas merupakan informasi terkait database wordpress lama yang barusan direstore. Teks berwarna hijau merupakan informasi database wordpress lama yang harus diganti. Yups, informasi database tersebut harus disesuaikan dengan database saat ini. Itulah alasan kenapa file wp-config.php dari wordpress yang baru diinstal tidak boleh dihapus.

4. Buka file wp-config.php yang tadi disimpan, lalu temukan teks informasi berikut:

  • DB_NAME
  • DB_USER
  • DB_PASSWORD
  • DB_HOST
  • DB_CHARSET

Setelah ketemu, silakan kembali ke laman edit wp-config.php tadi, lalu ganti teks berwarna hijau muda dengan informasi database yang didapat dari file wp-config.php.


JIKA KAMU MERASA BINGUNG, BACA PENJELASAN BERIKUT!

Terdapat 2 file wp-config.php, yakni wp-config.php dan wp-config.php. Perbedaannya yaitu:

  • wp-config.php merupakan file wp-config.php dari wordpress yang baru diinstal. File ini perlu dihapus karena harus diganti dengan file wp-config.php.
  • wp-config.php merupakan file wp-config.php dari wordpress milik kita yang dibackup.

Nah, setelah wordpress baru diinstal, kita perlu menghapus wp-config.php dan menggantinya dengan wp-config.php. Namun di dalam wp-config.php terdapat informasi database wordpress saat ini yang penting, sehingga kita perlu mengedit wp-config.php lalu mengganti informasi database sesuai dengan informasi yang ada di wp-config.php.

Intinya kita hanya perlu menyesuaikan informasi nama database, user database, password database, host database, dan charset database pada wp-config.php sesuai dengan file wp-config.php.


Cara%20Mengatasi%20Database%20Error%20Setelah%20Restore%20WordPress%20by%20@aezife

5. Simpan file wp-config.php tersebut, lalu buka laman website kamu. Hasilnya website kamu akan berjalan seperti semula

PROSES RESTORE SELESAI!


Itulah tutorial tentang cara backup dan restore WordPress melalui cPanel. Tutorial ini saya buat pada Juli 2022 dan saya edit kembali pada Agustus 2024 untuk memastikan apakah tutorial ini masih work atau tidak. Jawabannya adalah tutorial ini masih work, jika kamu mengikutinya dengan benar saya jamin tidak akan ada masalah.

Meski begitu, saya tidak bertanggung jawab atas apapun bentuk kesalahan karena mengikuti tutorial ini. Oleh karena itu, pastikan kamu tetap memiliki file backup lainnya (seperti menggunakan updraftplus) untuk berjaga-jaga apabila melakukan kesalahan fatal saat mengikuti tutorial atau jika terjadi situasi di mana tutorial ini sudah tidak bekerja.

Terima kasih dan semoga bermanfaat ~

Min Fx

Nothing l e s s . . .

Related Post

Tinggalkan komentar

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Saudara/i